Setiap manusia yang hidup pasti ingin mengenal alloh swt, karena setiap ciptaan pasti ada pencipta maka dari itu untuk mengenal sang pencipta kita perlu memahami hakekat diri kita sendiri seperti yang dikatakan oleh Rosulluloh SAW dalam hadist nya :
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ
“Barangsiapa mengenal dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”
Dan sudah jelas dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
1. BILA HAMBA-HAMBA KU BERTANYA TENTANG AKU KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT (AL BAQARAH 2 : 186).
2. LEBIH DEKAT AKU DARI PADA URAT LEHER (AL QAF 50 : 16).
3. KAMI AKAN PERLIHATKAN KEPADA MEREKA TANDA-TANDA (AYAT-AYAT) KAMI DI
SEGENAP PENJURU DAN PADA DIRI MEREKA (FUSHSHILAT 41 : 53).
4. DZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU (FUSHSHILAT 41 : 54).
5. DIA (ALLAH) BERSAMAMU DIMANAPUN KAMU BERADA (AL HADID 57 : 4).
6. KAMI TELAH MENGUTUS SEORANG UTUSAN DALAM NAFS (DIRI)-MU (AT TAUBAH 9 : 128).
7. DI DALAM DIRI-MU APAKAH ENGKAU TIDAK MEMPERHATIKAN (ADZ DZAARIYAAT 51 : 21).
8. TUHAN MENEMPATKAN DIRI ANTARA MANUSIA DENGAN QOLBUNYA (AL ANFAAL 8 : 24).
9. AKU CIPTAKAN MANUSIA DENGAN CARA YANG SEMPURNA (AT TIN 95 : 4).
Manusia diciptakan dengan cara yang sempurna. Berarti bahan dasarnya
juga harus sempurna yaitu Dzat Yang Maha Sempurna. SETELAH AKU
SEMPURNAKAN KEJADIANNYA AKU TIUPKAN RUH-KU KE DALAMNYA ( AL HIJR 15 : 29
).
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan orang-orang yang saling
menasehati dalam kebaikan dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al
’Ashr: 1-3)
“Bersegeralah kalian menuju pengampunan Rabb kalian dan kepada surga
yang seluas langit dan bumi yang telah dijanjikan bagi orang-orang yang
bertakwa kepada Allah.” (Ali
Imran:133)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah tolong (kepada Allah) dengan
penuh kesabaran dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
bersabar.” (Al Baqarah:153)
“Dia Allah yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah yang paling bagus amalannya.” (Al Mulk: 2)
“Alif lam mim. Apakah manusia itu menyangka bahwa mereka dibiarkan untuk
mengatakan kami telah beriman lalu mereka tidak diuji. Dan sungguh kami
telah menguji orang-orang sebelum mereka agar Kami benar-benar
mengetahui siapakah di antara mereka yang benar-benar beriman dan agar
Kami mengetahui siapakah di antara mereka yang berdusta.” (Al Ankabut: 1-3)
Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
seumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada
kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula)
diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupunyang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air diatasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah [QS. al-Hajj (22):5]
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban). Bukankah dia dahulu dari setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah,
lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan
daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang
berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? [QS.
al-Qiyamah (75):36-40]
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina, kemudian Kami
letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang
ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik
yang menentukan. [QS. al-Mursalat (77):20-23]
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! [QS.
Yasin (36):77]
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan
dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik. [QS.
al-Mukminun (23):12-14]
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya. Dari apakah Allah
menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu
menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya, kemudian Dia
mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia
menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
Alangkah baiknya kita menafakuri diri kita sendiri apakah kita sudah siap menghadap alloh swt dalam keadaan apapun ?
0 komentar:
Post a Comment